Pages

CARA MEMBUAT POSTINGAN BERJALAN

Untuk template klasik silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :

1. Sign in di blogger dengan id sobat
2. Klik menu Template
3. klik menu Edit HTML

Copy seluruh kode HTMl lalu paste pada program notepad kemudian save. Ini di maksudkan untuk berjaga-jaga apabila terjadi kesalahan dalam proses editting template, sobat masih mempunyai data untuk mengembalikannya ke semula

Copy kode berikut ini lalu paste di atas kode



6. Klik tombol Save Template Changes
7. Selesai.

Cara ke dua ini untuk template baru silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :

1. Sign in di blogger

2. Klik menu Layout

3. Klik menu Edit HTML
4. Klik tulisan Download Full Template, lalu save data tersebut.
Ini untuk berjaga-jaga apabila terjadi kesalahan dalam mengedit kode template
5. Klik kotak kecil di samping tulisan Expand Widget Templates untuk
memberi tanda centang.
Sekali lagi jangan lupa klik kotak kecil di samping tulisan Expand Widget Templates
6. Tunggu beberapa saat sampai proses selesai
7. Simpan kode berikut di bawah kode , kode ini letaknya berada paling bawah
sebelum kode




8. Klik tombol SAVE TEMPLATE

9. Selesai
Berikut ini langkah-langkahnya :
1. Masuk ke account blogger anda
2. Pilih tata letak/layout
3. Pilih tambah gadget
4. Pilih HTML/javascript.
5. Beri Judul Dafar isi atau judul sesuai dengan keinginan sobat
5. Kopas kode di bawah ini




CARA MEMASANG ALEXSA PADA BLOG

dan Berikut Cara Memasang Widget Alexa di Blog
1.Login Terlebih Dulu Ke Alexa
2.Kemudian Klik Menu Site Tool - alexa widget atau biar cepat Klik aja di SINI
3.Masukkan Alamat Blog Sobat Pada Kolom yang Tersedia Misal : http://m-wali.blogspot.com/
dan Klik Build Widget
4.Nah Copykan Kode HTML yang Tertera di Sana
5.mau di Jelaskan Juga cara pasang Ke Blog? yup masuk dasbor-Rancangan-Edit HTML-dan tambah/Add Widget.
Gampang Bukan, Selamat mencoba

TOP NEWS 2011 LAMPUNG

PEMBANTAIAN MESUJI LAMPUNG.KLIK DISINI.

Lampung; Dari Wisata Alam, Sejarah hingga Budaya

Jenuh berwisata ke kawasan Puncak, Jawa Barat atau Pantai Anyer dan Carita, Banten? Lampung bisa menjadi alternatif destinasi liburan anda. Selain dekat dari Jakarta, potensi pariwisata di ujung selatan Pulau Sumatera ini juga cukup menjanjikan.

Selama ini warga Jakarta dan sekitarnya memilih Puncak, Anyer dan Carita sebagai tujuan liburan. Selain faktor kedekatan jika dibanding ke Bali atau Yogyakarta, juga paket-paket wisatanya relatif murah. Lampung bisa menjadi pilihan. Provinsi ini kaya obyek wisata. Paket unggulannya pun beragam, baik obyek fisik maupun atraksi.

Perjalanan menuju Lampung dapat dimulai dari pintu tol Slipi, Tomang, atau pintu tol Kebon Jeruk menuju Pelabuhan Merak, Banten kemudian diteruskan dengan menyeberangi Selat Sunda menuju Bakauheni. Merak bisa dicapai dalam tempo satu jam atau satu jam 15 menit. Di Merak, kapal cepat ke Bakauheni yang hanya berlayar siang hari antara pukul 06.00 atau 06.30 hingga pukul 17.00 atau 17.30 dengan lama berlayar 40-45 menit.

Bila anda membawa mobil pribadi, naik bus Jakarta-Bandar Lampung atau melakukan perjalanan malam hari, penyeberangan hanya dapat dilakukan dengan kapal feri selama sekitar dua jam. Lampung juga bisa dicapai melalui jalur udara. Beberapa maskapai penerbangan melayani, Bandara Radin Inten (Lampung) dan Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Bandar Lampung adalah kota yang strategis bagi kunjungan wisata ke berbagai obyek wisata. Kota ini bisa dicapai dalam 1,5 jam dari Bakauheni dan 30 menit dari Bandar Udara Radin Inten. Obyek wisata pantai, budaya, alam pegunungan atau wisata petualangan di hutan dan sungai, selam dan memancing, mudah dijangkau dari kota ini.

Karena obyek yang satu dan lainnya saling berdekatan, bisa dipastikan kunjungan atau perjalanan wisata anda menjadi tidak monoton, pengalaman pun menjadi lebih beragam karena banyak tempat yang bisa dilihat.

Bandar Lampung merupakan penyatuan dua kota tua, yakni Telukbetung dan Tanjungkarang. Prasarana dan sarana tersedia cukup di sini, seperti taksi, bus dalam kota dan antarkota, kereta api, taksi antarjemput antarkota provinsi, dan pusat perbelanjaan.

Di Telukbetung terdapat monumen peringatan meletusnya Gunung Krakatau di Taman Dipangga. Monumen ini berupa rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang pasang tsunami setinggi 30 meter yang ditimbulkan letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Taman ini merupakan bagian lokasi kantor Residen Lampung.

Rumah-rumah tradisional atau rumah adat, kawasan hutan kota dan taman kupu-kupu bisa dilihat di sini. Di banyak tempat anda bisa dengan mudah menemukan kain tapis, yaitu kain khas Lampung yang ditenun dari benang, kapas atau serat nanas secara tradisional. Kain yang disulam dengan benang emas atau benang perak sulum usus berbagai motif.

Ingin wisata pantai? Datanglah ke bibir Pantai Teluk Lampung yang terbentang dari Kalianda di Lampung Selatan hingga Bandar Lampung. Sebuah kawasan teluk dengan pantai yang indah dan selanjutnya ke Teluk Semangka di Tanggamus.

Sumber air panas Way Belerang, Pantai Wartawan, Kalianda Resor, Laguna Helau, Merak Belantung, Pasir Putih, Tanjung Selaki, Pulau Pasir, Pantai Marina adalah kawasan wisata pantai di Teluk Lampung di wilayah Lampung Selatan.

Ada Pantai Marina dan Kalianda Resor. Pantai Marina memiliki pemandangan indah dengan batu-batu karang yang bentuknya beraneka ragam. Menurut cerita rakyat, ada batu karang yang disebut Batu Balai merupakan tempat Pangeran Cindar Bumi menerima tamu. Pantai ini terletak di Kecamatan Sidomulyo 43 kilometer dari Bandar Lampung atau 22 kilometer dari Kalianda. Fasilitas yang tersedia di sini beragam.

Kawasan wisata Kalianda Resor terletak 30 kilometer utara Bakauheni, 20 kilometer utara Kalianda, dan 45 kilometer dari Bandar Lampung. Kawasan ini menyediakan fasilitas petualangan seperti tour ke Krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing, tempat berkemah, bungalow, jetsky, diskotek, kafetaria yang menghadap ke pantai, penyewaan sepeda, dan perahu dayung.

Obyek-obyek wisata lain adalah taman purbakala, desa adat, agrowisata, makam Kuno Pangeran Jiwa Kesuma, kawasan batu keramat, air terjun, kubu perahu, danau dan perkampungan asli yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Semuanya mudah dijangkau dari Bandar Lampung.

Obyek-obyek wisata itu hanyalah sebagian kecil dari kekayaan obyek wisata Lampung. Maskotnya adalah obyek wisata Kepulauan Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas dan Bukit Barisan. Tiga obyek ini sudah dikenal di seluruh dunia. Di samping obyek fisik, pariwisata Lampung juga menyajikan paket atraksi yang puncaknya adalah Festival Krakatau.

Lampung merupakan kawasan wisata alternatif yang paling diminati warga Jakarta dan daerah lain di Sumatera. Setiap akhir pekan seluruh hotel di Lampung, mulai dari hotel melati hingga hotel berbintang, selalu padat tamu. Tingkat hunian hotel di Lampung bisa mencapai di atas 65 persen. Sebagian terbesar tamu hotel datang dari Jakarta dan sekitarnya, seperti Serang dan sebagian kecil dari Palembang atau Bengkulu.

Sejak tahun 2002, tingkat hunian hotel mulai padat sejak Jumat malam. Tahun-tahun sebelumnya, hotel-hotel baru dipadati tamu mulai hari Sabtu. So, tidak perlu jauh-jauh memilih tempat liburan. Murah meriah, yang penting bisa sejenak melepas penat dari kesibukan anda di Jakarta. (ee)

NYERUIT

MAU TAU KELEZATAN MAKANAN KHAS LAMPUNG?? KLIK DISINI

KAIN TAPIS LAMPUNG

INGIN MAHIR MEMBUAT KAIN KHAS LAMPUNG?? KLIK DISINI

DOWNLOAD GRATIS LAGU LAGU LAMPUNG

PENGEN DOWNLOAD LAGU LAGU LAMPUNG GRATIS?DOWNLOAD DISINI.

UNIVERSITAS

INGIN TAU UNIVERSITAS NEGERI YANG ADA DI LAMPUNG?NIH SALAH SATUNYA.KLIK DISINI.

CHANNEL TELEVISI

PENGENTAU KEGIATAN APA AJA YANG ADA DILAMPUNG?LIAT AJA DI CHANNEL TIVI LOKAL INI.KLIK DISINI.

BAHASA LAMPUNG

PENGEN BELAJAR BAHASA LAMPUNG?KLIK DISINI.

FACEBOOK MULEI LAMPUNG

MAU TAU SALAH SATU MULEI LAMPUNG?? KLIK DISINI

PROVINSI LAMPUNG

Mau tau berita ter up to date tentang provinsi lampung?kunjungi aja situs resminya. klik disini.

PARIWISATA LAMPUNG

mau tau gak indahnya pariwisata lampung?klik disini

CARA MEMBUAT KERIPIK PISANG

INGIN TAHU CARA MEMBUAT KERIPIK PISANG COKLAT KHAS LAMPUNG?KLIK DISINI

CARA TES DOWNLOAD

anda mau foto gokil, foto imut, sweet, si pujaan hati, silahkan download disini

GEOPOTOLOGI LAMPUNG TIMUR


Geografis

Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur terletak pada posisi : 105015' BT-106020'BT dan 4037'LS -5037' LS. Kabupaten Lampung Timur memiliki luas wilayah kurang lebih 5.325,03 KM2 atau sekitar 15% dari total wilayah Provinsi Lampung (total wilayah Lampung seluas 35.376 KM2). Ibukota Kabupaten Lampung Timur berkedudukan di Sukadana.
Secara administratif Kabupaten Lampung Timur berbatasan dengan :
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bantul dan Metro Raya Kota Metro, serta Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.

[sunting]Topografi

Dari segi tofografi, kabupaten Lampung Timur dapat dibagi menjadi lima daerah, yaitu :
  • Pertama, daerah berbukit sampai bergunung terdapat di Kecamatan Jabung, Sukadana, Sekampung Udik, dan Labuhan Maringgai.
  • Kedua, daerah berombak sampai bergelombang, yang dicirikan oleh bukit-bukit sempit, dengan kemiringan antara 8% hingga 15% dan ketinggian antara 50-200 Meter diatas permukaan laut (dpl).
  • Ketiga, daerah dataran alluvial, mencakup kawasan yang cukup luas meliputi kawasan pantai pada bagian timur dan daerah-daerah sepanjang sungai way Seputih dan Way Pengubuan. Ketinggian kawasan tersebut berkisar antara 25-75 Meter dpl dengan kemiringan 0-3%.
  • Keempat, daerah rawa pasang surut disepanjang pantai timur dengan ketinggian 0.5-1 Meter dpl.
  • Kelima, daerah aliran sungai (DAS) yaitu, Seputih, Sekampung dan Way jepara.

[sunting]Iklim

Iklim Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Smith dan Ferguson termasuk dalam kategori iklim B, yang dicirikan oleh bulan basah selama 6 bulan yaitu Desember-Juni dengan temperatur rata-rata 24-340C. Curah hujan merata tahunan sebesar 2000-2500 mm. Sedangkan menurut Oldeman (1979), iklim Kabupaten Lampung Timur temasuk tipe C2 dengan jumlah bulan basah 5-6 bulan dan bulan kering 2-3 bulan.

[sunting]Geologi

Wilayah kabupaten Lampung Timur dapat digolongkan kedalam empat jenis struktur geologi, yaitu :
  • Endapan permukaan yang sebagian besar terdapat di sepanjang timur. Wilayah ini terdiri dari dataran rawa dan pasang surut yang terbentuk dari sediment holosen yang mengandung liat marine, endapan sungai dan rawa, serta endapan pasir pantai.
  • Batuan gunung api yang meliputi hampir seluruh wilayah Kabupaten Lampung Timur, terdiri dari endapan gunung api (Qhw), tufa Lampung (Qlv), dan andesit tua (Tov). Batuan-batuan ini membentuk tanah latasol dan padsolik yang memiliki tingkat kesuburan tanah rendah.
  • Batuan sedimen, sebagian besar terdapat di bagian utara dan selatan wilayah Kabupaten Lampung Timur.
  • Batuan Beku, banyak terdapat di bagian selatan Kabupaten Lampung Timur.

BUPATI DAN WAKIL BUPATI LAMPUNG TIMUR DARI MASA KEMASA


Sejak berdirinya Kabupaten Lampung Timur tahun 1999 sampai sekarang telah diJabat oleh 6 Bupati;
  1. Hi. Muhamad Nurdin,SH menjabat dari April 1999 s.d.April 2002.
  2. Ir.Hi. Irfan N.Djafar,CES - Hi. Bahusin MS. menjabat dari 5 Mei 2000 s.d. 9 Desember 2002
  3. Hi. Bahusin MS. menjabat dari 10 Desember 2002 s.d. 5 Mei 2005.
  4. Syaiful Anwar,S.H. menjabat dari 2 Mei 2005 s.d. Agustus 2005
  5. Hi. Satono SH,SP.- Noverisman Subing, SH. menjabat dari 2005 s.d. 2009
  6. Hi. Satono SH,SP. - Erwin Arifin, SH. menjabat dari 2009 s.d. SEKARANG

ADMINTRASI PEMERINTAH LAMPUNG TIMUR


Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan pusat Pemerintahan di Kecamatan Sukadana. Pemda Kabupaten Lampung Timur meliputi 10 Kecamatan definitif, 13 Kecamatan Pembantu dan 232 Desa, selanjutnya dengan di tetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1999, 2 (dua) kecamatan pembantu yaitu Kecamatan Margatiga dan Sekampung Udik setatusnya di tingkatkan menjadi Kecamatan Definitif, dengan demikian Wilayah Kabupaten Lampung Timur bertambah 2 (dua) kecamatan menjadi 12 kecamatan definitif dan 11 kecamatan pembantu dan 232 desa.
Dengan di tetapkannya Peraturan Daerah No.01 Tahun 2001 dan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2001 tentang pembentukan 11(sebelas) kecamatan di Wilayah Kabupaten Lampung Timur sehingga di kecamatan Kabupaten Lampung Timur sekarang berjumlah 23 kecamatan definitif dan 232 desa.Dengan Keputusan Bupati 232 defininitif can desa persiapan.
Dengan Keputusan Bupati Lampung Timur No 19 Tahun 2001 dan No 06 Tahun 2002 maka jumlah desa di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 232 desa definitif dan desa persiapan.Dengan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2003 Tanggal 10 desember 2003 tentang perubahan status dan desa menjadi Kelurahan, maka 5 desa dalam Kecamatan Sukadana berubah menjadi kelurahan yaitu Pasar Sukadana, Sukadana Ilir, Negara Nabung, Sukadana dan Mataram Marga.
Sedangkan sekarang jumlah desa / kelurahan yang ada di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 241,yang terdiri dari 227 desa definitif, 5 Kelurahan, 9 desa persiapan.adapun kecamatan-kecamatan di Kabupaten Lampung Timur yaitu:

SEJARAH LAMPUNG TIMUR


Zaman Pemerintahan Belanda

Wilayah Kabupaten Lampung Timur yang sekarang ini, pada zaman Pemerintahan Belanda merupakan Onder Afdeling Sukadana yang di kepalai oleh seorang Controleur berkebangsaan Belanda dan dalam pelaksanaannya di Bantu oleh seorang Demang bangsa Pribumi / Indonesia. Onder Afdeling Sukadana terbagi atas 3 distrik, Yaitu :
  1. Onder Distrik Sukadana.
  2. Onder Distrik Labuan Maringgai.
  3. Onder Distrik Gunung Sugih.1
Masing-masing Onder Distrik dikepalai oleh asisten Demang yang berkedudukan sebagai pembantu Demang untuk mengkoordinir pesirah. Masing-masing onder Distrik terdiri dari marga-marga, yaitu :
Onder Distrik Sukadana terdiri dari :
  1. Marga Sukadana
  2. Marga Tiga
  3. Marga Nuban
  4. Marga Unyai Way Seputih
Onder Distrik Labuhan Maringgai terdiri dari :
  1. Marga Melinting
  2. Marga Sekampung Ilir
  3. Marga Sekampung Udik
  4. Marga Subing Labuhan
Onder Distrik Gunung Sugih1 terdiri dari :
  1. Marga Unyi
  2. Marga Subing
  3. Marga Anak Tuha
  4. Marga Pubian
1Onder Distrik Gunung Sugih adalah wilayah Kabupaten Lampung Tengah sekarang.

[sunting]Zaman Pemerintahan Jepang (1942-1945)

Wilayah Kabupaten Lampung Tengah pada Pemerintahan Jepang merupakan wilayah Bun Shu Metro, yang terbagi dalam beberapa Bun Shu, Marga-marga dan kampung-kampung. Bun Shu dikepalai oleh seorang, Bun Shu Cho dan Bun Shu Cho. Marga di kepalai oleh marga Cho, dan kampung dikepalai oleh seorang kepala kampung.

[sunting]Zaman Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, dan dengan berlakunya peraturan peralihan pasal 2 UUD 1945, maka Bun Shu Metro berubah menjadiKabupaten Lampung Tengah yang dikepalai oleh seorang Bupati. Bupati pertama Kabupaten Lampung Tengah adalah Burhanuddin dengan masa jabatan tahun 1945 hingga 1948. Itulah sebapnya ditinjau dari perkembangan organisasi Pemerintahan maka pembagian Wilayah Lampung atas Kabupaten-Kabupaten dianggap terjadi pada zaman Pemerintahan Jepang.
Kejadian-Kejadian yang perlu di catat pada tahun 1946 s/d 1947 jumlah Marga bertambah 2 Marga yaitu :
  1. Marga Terusan Unyai
  2. Marga Selagai Lingga
Tambahan Marga ini terjadi karna adanaya perubahan batas wilayah ataupun karena terjadinya perpindahan dan perkembangan penduduk.

[sunting]Masa Pemerintahan Negeri (1953 s/d 1975)

Dengan di bubarkannya Pemerintah Marga sebagai gantinya di bentuk pemerintahan Negeri yang terdiri dari seorang kepala Negeri dan Dewan Negeri, Kepala Negeri di pilih oleh Dewan Negeri dan para Kepala kampong, pada masa ini di Kabupaten Lampung Tengah terdapat 9 (sembilan) Negeri, yang 5 di antaranya berada di wilayah Kabupaten Lampung Timur sekarang yaitu :
  1. Negeri Pekalongan dengan pusat pemerintahan di Pekalongan.
  2. Negeri Tribawono dengan pusat Pemerintahan Di Banar Joyo.
  3. Negeri Sekampung dengan pusat Pemerintahan di Sumbergede.
  4. Negeri Sukadana dengan pusat Pemerintahan di Sukadana.
  5. Negeri Labuhan Maringgai dengan pusat Pemerintahan di Labuhan Maringgai.
Dalam Praktek Sistem Pemerintahan Negeri tersebut di rasakan adanya kurang keserasian dengan Pemerintah Kecamatan dan keadanya ini menyulitkan Tugas Pemerintah. Oleh sebab itu Gubernur Kepala Daerah Tinggat I Lampung mulai tahun 1972 mengambil kebijaksanaan secara bertahap untuk menghapus Pemerintahan Negeri dengan jalan tidak lagi mengangkat Kepala Negeri yang telah habis masa jabatannya dan dengan demikian secara bertahap Pemerintahan negeri di Lampung Tengah hapus, sedangkan hak dan kewajiban Pemerintah Negeri beralih kepada Pemerintahan Kecamatan setempat.
Dalam rangka membantu tugas-tugas penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah di bagian timur maka di bentuk wilayah kerja pembantu Bupati Lampung Tengah Wilayah Timur di Sukadana yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan yaitu :
  • Metro Kibang
  • Batanghari
  • Sekampung
  • Jabung
  • Labuhan maringgai
  • Way Jepara
  • Sukadana
  • Pekalongan
  • Raman Utara
  • Purbolinggo.
Untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat, serta untuk lebih meningkatkan peran aktif masyarakat, maka dipandang perlu Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah ditata menjadi 3 (Tiga) Daerah Tingkat II.
Pada tahun 1999 dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999,Wilayah Pembantu Bupati Kabupaten Lampung Tengah Wilayah Sukadana dibentuk menjadi Kabupaten Lampung Timur yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan Definitif dan 13 (tiga belas) Kecamatan Pembantu.

LAMPUNG TIMUR

Kabupaten Lampung Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung,IndonesiaIbu kota kabupaten ini terletak di Sukadana. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.325,03 km² dan berpenduduk sebesar 869.428 jiwa (sensus 2000). Kabupaten ini memiliki semboyan Bumei Tuwah Bepadan. Saat ini yang menjadi Bupati Lampung Timur adalah Hi. Satono, SH., SP.dan Wakilnya Hi. Erwin Arifin, SH., MH. [2]

ADMINITRASI PEMERINTAH LAMPUNG SELATAN

Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan pusat Pemerintahan di Kecamatan Sukadana. Pemda Kabupaten Lampung Timur meliputi 10 Kecamatan definitif, 13 Kecamatan Pembantu dan 232 Desa, selanjutnya dengan di tetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1999, 2 (dua) kecamatan pembantu yaitu Kecamatan Margatiga dan Sekampung Udik setatusnya di tingkatkan menjadi Kecamatan Definitif, dengan demikian Wilayah Kabupaten Lampung Timur bertambah 2 (dua) kecamatan menjadi 12 kecamatan definitif dan 11 kecamatan pembantu dan 232 desa.
Dengan di tetapkannya Peraturan Daerah No.01 Tahun 2001 dan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2001 tentang pembentukan 11(sebelas) kecamatan di Wilayah Kabupaten Lampung Timur sehingga di kecamatan Kabupaten Lampung Timur sekarang berjumlah 23 kecamatan definitif dan 232 desa.Dengan Keputusan Bupati 232 defininitif can desa persiapan.
Dengan Keputusan Bupati Lampung Timur No 19 Tahun 2001 dan No 06 Tahun 2002 maka jumlah desa di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 232 desa definitif dan desa persiapan.Dengan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2003 Tanggal 10 desember 2003 tentang perubahan status dan desa menjadi Kelurahan, maka 5 desa dalam Kecamatan Sukadana berubah menjadi kelurahan yaitu Pasar Sukadana, Sukadana Ilir, Negara Nabung, Sukadana dan Mataram Marga.
Sedangkan sekarang jumlah desa / kelurahan yang ada di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 241,yang terdiri dari 227 desa definitif, 5 Kelurahan, 9 desa persiapan.adapun kecamatan-kecamatan di Kabupaten Lampung Timur yaitu:

SEJARAH LAMPUNG SELATAN

Wilayah Kabupaten Lampung Timur yang sekarang ini, pada zaman Pemerintahan Belanda merupakan Onder Afdeling Sukadana yang di kepalai oleh seorang Controleur berkebangsaan Belanda dan dalam pelaksanaannya di Bantu oleh seorang Demang bangsa Pribumi / Indonesia. Onder Afdeling Sukadana terbagi atas 3 distrik, Yaitu :
  1. Onder Distrik Sukadana.
  2. Onder Distrik Labuan Maringgai.
  3. Onder Distrik Gunung Sugih.1
Masing-masing Onder Distrik dikepalai oleh asisten Demang yang berkedudukan sebagai pembantu Demang untuk mengkoordinir pesirah. Masing-masing onder Distrik terdiri dari marga-marga, yaitu :
Onder Distrik Sukadana terdiri dari :
  1. Marga Sukadana
  2. Marga Tiga
  3. Marga Nuban
  4. Marga Unyai Way Seputih
Onder Distrik Labuhan Maringgai terdiri dari :
  1. Marga Melinting
  2. Marga Sekampung Ilir
  3. Marga Sekampung Udik
  4. Marga Subing Labuhan
Onder Distrik Gunung Sugih1 terdiri dari :
  1. Marga Unyi
  2. Marga Subing
  3. Marga Anak Tuha
  4. Marga Pubian
1Onder Distrik Gunung Sugih adalah wilayah Kabupaten Lampung Tengah sekarang.

Zaman Pemerintahan Jepang (1942-1945)

Wilayah Kabupaten Lampung Tengah pada Pemerintahan Jepang merupakan wilayah Bun Shu Metro, yang terbagi dalam beberapa Bun Shu, Marga-marga dan kampung-kampung. Bun Shu dikepalai oleh seorang, Bun Shu Cho dan Bun Shu Cho. Marga di kepalai oleh marga Cho, dan kampung dikepalai oleh seorang kepala kampung.

Zaman Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, dan dengan berlakunya peraturan peralihan pasal 2 UUD 1945, maka Bun Shu Metro berubah menjadi Kabupaten Lampung Tengah yang dikepalai oleh seorang Bupati. Bupati pertama Kabupaten Lampung Tengah adalah Burhanuddin dengan masa jabatan tahun 1945 hingga 1948. Itulah sebapnya ditinjau dari perkembangan organisasi Pemerintahan maka pembagian Wilayah Lampung atas Kabupaten-Kabupaten dianggap terjadi pada zaman Pemerintahan Jepang.
Kejadian-Kejadian yang perlu di catat pada tahun 1946 s/d 1947 jumlah Marga bertambah 2 Marga yaitu :
  1. Marga Terusan Unyai
  2. Marga Selagai Lingga
Tambahan Marga ini terjadi karna adanaya perubahan batas wilayah ataupun karena terjadinya perpindahan dan perkembangan penduduk.

Masa Pemerintahan Negeri (1953 s/d 1975)

Dengan di bubarkannya Pemerintah Marga sebagai gantinya di bentuk pemerintahan Negeri yang terdiri dari seorang kepala Negeri dan Dewan Negeri, Kepala Negeri di pilih oleh Dewan Negeri dan para Kepala kampong, pada masa ini di Kabupaten Lampung Tengah terdapat 9 (sembilan) Negeri, yang 5 di antaranya berada di wilayah Kabupaten Lampung Timur sekarang yaitu :
  1. Negeri Pekalongan dengan pusat pemerintahan di Pekalongan.
  2. Negeri Tribawono dengan pusat Pemerintahan Di Banar Joyo.
  3. Negeri Sekampung dengan pusat Pemerintahan di Sumbergede.
  4. Negeri Sukadana dengan pusat Pemerintahan di Sukadana.
  5. Negeri Labuhan Maringgai dengan pusat Pemerintahan di Labuhan Maringgai.
Dalam Praktek Sistem Pemerintahan Negeri tersebut di rasakan adanya kurang keserasian dengan Pemerintah Kecamatan dan keadanya ini menyulitkan Tugas Pemerintah. Oleh sebab itu Gubernur Kepala Daerah Tinggat I Lampung mulai tahun 1972 mengambil kebijaksanaan secara bertahap untuk menghapus Pemerintahan Negeri dengan jalan tidak lagi mengangkat Kepala Negeri yang telah habis masa jabatannya dan dengan demikian secara bertahap Pemerintahan negeri di Lampung Tengah hapus, sedangkan hak dan kewajiban Pemerintah Negeri beralih kepada Pemerintahan Kecamatan setempat.
Dalam rangka membantu tugas-tugas penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah di bagian timur maka di bentuk wilayah kerja pembantu Bupati Lampung Tengah Wilayah Timur di Sukadana yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan yaitu :
  • Metro Kibang
  • Batanghari
  • Sekampung
  • Jabung
  • Labuhan maringgai
  • Way Jepara
  • Sukadana
  • Pekalongan
  • Raman Utara
  • Purbolinggo.
Untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat, serta untuk lebih meningkatkan peran aktif masyarakat, maka dipandang perlu Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah ditata menjadi 3 (Tiga) Daerah Tingkat II.
Pada tahun 1999 dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999,Wilayah Pembantu Bupati Kabupaten Lampung Tengah Wilayah Sukadana dibentuk menjadi Kabupaten Lampung Timur yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan Definitif dan 13 (tiga belas) Kecamatan Pembantu.

LAMPUNG TIMUR

Kabupaten Lampung Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sukadana. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.325,03 km² dan berpenduduk sebesar 869.428 jiwa (sensus 2000). Kabupaten ini memiliki semboyan Bumei Tuwah Bepadan. Saat ini yang menjadi Bupati Lampung Timur adalah Hi. Satono, SH., SP.dan Wakilnya Hi. Erwin Arifin, SH., MH. [2]

LAMPUNG BARAT

Kabupaten Lampung Barat adalah salah satu kabupaten di provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Liwa. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991 tanggal 16 Agustus 1991 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara. Saat ini Bupati Kabupaten Lampung Barat adalah Drs. Hi. Mukhlis Basri dan Wakilnya Drs. Hi. Dimyati Amin. [2]
Kabupaten ini dominan dengan perbukitan dengan pantai di sepanjang pesisir barat Lampung.

Sosial Budaya Masyarakat Lmapung Selatan

Berdasarkan data yang ada penduduk Kabupaten Lampung Selatan secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu penduduk asli Lampung dan penduduk pendatang. Penduduk asli khususnya sub suku Lampung Peminggir umumnya berkediaman di sepanjang pesisir pantai. Penduduk sub suku lainnya tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Penduduk pendatang yang berdomisili di Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari bermacam-macam suku dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Dari semua suku pendatang tersebut jumlah terbesar adalah pendatang dari Pulau Jawa. Besarnya penduduk yang berasal dari Pulau Jawa dimungkinkan oleh adanya kolonisasi pada zaman penjajahan Belanda dan dilanjutkan dengan transmigrasi pada masa setelah kemerdekaan, disamping perpindahan penduduk secara swakarsa dan spontan. Beragamnya etnis penduduk di Kabupaten Lampung Selatan mungkin juga disebabkan karena KabupatenLampung Selatan sebagian besar adalah wilayah pantai sehingga banyak nelayan yang bersandar dan menetap.
Para nelayan ini pada umumnya mendiami wilayah pantai timur dan selatan, yang sebagian besar berasal dari pesisir selatan Pulau Jawa dan Sulawesi Selatan. Dengan beragamnya etnis penduduk yang bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Selatan, maka beragam pula adat dan kebiasaan masyarakatnya sesuai dengan asal daerahnya. Adat kebiasaan penduduk asli yang saat ini masih sering terlihat adalah pada acara-acara pernikahan. Penduduk Kabupaten Lampung Selatan dalam bentuknya yang asli memiliki struktur hukum adat tersendiri. Hukum adat tersebut berbeda antara yang satu dengan lainnya. Secara umum penduduk asli Lampung yang terdapat di Kabupaten Lampung Selatan dapat dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu masyarakat Lampung Peminggir yang merupakan mayoritas suku Lampung di Kabupaten Lampung Selatan dan kelompok kedua yaitu masyarakat Lampung Pepadun

Pemindahan Ibu Kota

Pada Awalnya terbentuk, Lampung Selatan masih merupakan bagian dari Wilayah Sumatera Selatan. Berdasarkan UU no 14 tahun 1964 tentang Pembentukan Propinsi Daerah TK I Lampung, maka Daerah TK II Lampung Selatan secara resmi merupakan salah satu Kabupaten dalam daerah TK I Lampung.
Dengan ditingkatkannya status kota Tanjung Karang-Teluk Betung menjadi Kotapraja berdasarkan UU nomor 28 tahun 1959, praktis kedudukan ibukota Kabupaten Dati II Lampung Selatan berada di luar Wilayah Administrasinya.
Usaha-usaha untuk memindahkan Ibu Kota Kabupaten Daerah TK II Lampung Selatan dari Wilayah Kota Madya Daerah TK II Tanjung Karang-Teluk Betung ke Wilayah Administrasi Kabupaten Daerah TK II Lampung Selatan telah dimulai sejak tahun 1968.
Atas dasar Surat Edaran Mendagri tanggal 15 Mei 1973 nomor Pemda 18/2/6 yang antara lain mengharapkan paling lambat tahun pertama Repelita III setiap Ibu Kota Kabupaten/Kotamadya harus telah mempunyai rencana induk (master plan), maka telah diadakan Naskah Kerjasama antara Pemda TK I Lampung dan Lembaga Penelitian dan Planologi Departemen Planologi Institut Teknologi Bandung (LPP-ITB) nomor OP.100/791/Bappeda/1978 dan nomor : LPP.022/NKS/Lam/1978 tanggal 24 Mei 1978.
Dari hasil penelitian terhadap 20 (dua puluh) ibu kota kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Daerah TK II Lampung Selatan, maka terpilih 2 (dua) kota yang mempunyai nilai tertinggi untuk di jadikan calon ibu kota, yaitu Pringsewu dan Kalianda.
Dengan Surat Perintah Tugas tanggal 17 Mei 1980 nomor 259/V/BKT/1980 Tim Departemen Dalam Negeri melakukan Penelitian Lapangan dari tanggal 19 sampai dengan 29 Mei 1980 terhadap 6 (enam) kota kecamatan sebagai alternatif calon ibu kota baru Lampung Selatan, yaitu Kota Agung, Talang Padang, Pringsewu, Katibung, Kalianda dan Gedung Tataan.
Hasil Penelitian Tim Depdagri tersebut berkesimpulan bahwa Kalianda adalah pilihan yang tepat sebagai calon ibu kota yang baru Kabupaten Dati II Lampung Selatan. Dengan Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 28 Juli 1980 nomor 135/3009/PUOD, ditetapkan lokasi calon ibu kota Kabupaten Dati II Lampung Selatan di Desa Kalianda, Desa Bumi Agung dan Desa Way Urang.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah no 39 tahun 1981 tanggal 3 Nopember 1981, ditetapkan Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Daerah TK II Lampung Selatan dari Wilayah Kota Madya Tanjung Karang-Teluk Betung ke Kota Kalianda yang terdiri dari Kelurahan Kalianda, Kelurahan way Urang dan Kelurahan Bumi Agung.
Berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri nomor 135/102/PUOD tanggal 2 Januari 1982, peresmiannya dilakukan pada tanggal 11 Pebruari 1982 oleh Menteri Dalam Negeri yaitu Bapak Amir Machmud. Sedangkan kegiatan Pusat Pemerintahan di Kalianda ditetapkan mulai tanggal 10 Mei 1982.

Terbentuknya Kabuaten Dati II Lampung Selatan

Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan UUD1945. Di dalam UUD 1945 bab VI Pasal 18 menyebutkan bahwa "Pembagian Daerah di Indonesia atas Daerah Besar dan Kecil, dengan bentuk susunanPemerintahannya ditetapkan dengan Undang-Undang, dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem Pemerintahan Negara dan Hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa"
Sebagai realisasi dari pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 dimaksud, lahirlah Undang-Undang nomor 1 tahun 1945 yang mengatur tentang kedudukan Komite Nasional Daerah yang pertama, antara lain mengembalikan kekuasaan pemerintah di daerah kepada aparatur yang berwenang yaitu Pamong Praja dan Polisi.Selain itu juga untuk menegakkan pemerintah di daerah yang rasional dengan mengikutsertakan wakil-wakil rakyat atas dasar kedaulatan rakyat.
Selanjutnya disusul dengan Undang-Undang nomor 22 tahun 1948 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, yang menegaskan bahwa Pembentukan Daerah Otonom dalam Wilayah Republik Indonesia yang susunan tingkatannya adalah sebagai berikut :
  • Propinsi daerah Tingkat I
  • Kabupaten/Kota madya(Kota Besar), Daerah TK II
  • Desa (Kota Kecil) Daerah TK III
Berdasarkan Undang-Undang nomor 22 tahun 1948 dimaksud, maka lahirlah Provinsi Sumatera Selatan dengan Perpu Nomor 33 tanggal 14 Agustus 1950 yang dituangkan dalam Perda Sumatera Selatan nomor 6 tahun 1950. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 39 tahun 1950 tentang Pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Pemerintah untuk Daerah Propinsi, Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil, maka keluarlah Peraturan Propinsi Sumatera Selatan nomor 6 tahun 1950 tentang pembentukan DPRD Kabupaten di seluruh Propinsi Sumatera Selatan.
Perkembangan selanjutnya, guna lebih terarahnya pemberian Otonomi kepada Daerah bawahannya yaitu diatur selanjutnya dengan Undang-Undang Darurat nomor 4 tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Kabupaten dalam lingkungan Dearah Propinsi Sumatera selatan sebanyak 14 Kabupaten, di antaranya Kabupaten Dati II Lampung Selatan beserta DPRD dan 7 (tujuh)dinas otonom yang ditetapkan tanggal 14 Nopember 1956. dengan ibu kota di Tanjung Karang-Teluk Betung atau yang sekarang dikenal dengan kota Bandar Lampung.
Selanjutnya dalam perjalanan penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan, Kabupaten Lampung Selatan secara resmi menjadi Daerah otonom pada tanggal 14 Nopember 1954, akan tetapi pimpinan daerah telah ada dan dikenal sejak tahun 1946.
Sebelum menjadi daerah otonom, wilayah lampung selatan sejak awal kemerdekaan, terdiri dari 4 (empat) kewedanan masing-masing :
  • Kewedanan Kota Agung, meliputi kecamatan Wonosobo, Kota Agung dan Cukuh Balak. (sekarang menjadi wilayah Kabupaten Tanggamus)
  • Kewedanan Pringsewu, meliputi Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Gadingrejo, Gedong tataan dan Kedondong. (sebagian menjadi wilayah Kabupaten Pringsewu dan (Kabupaten Pesawaran)
  • Kewedanan Teluk Betung, meliputi Kecamatan Natar, Teluk Betung dan Padang Cermin. (sekarang sebagian menjadi wilayah (Kabupaten Pesawaran dan Kota Bandar Lampung)
  • Kewedanan Kalianda, meliputi Kecamatan Kalianda dan Penengahan.
Pada tahun 1959, dibentuk Sistem Pemerintahan Negeri yang merupakan penyatuan dari beberapa negeri yang ada pada saat itu, yaitu :
  • Negeri Cukuk Balak, meliputi Kecamatan Cukuk balak, Tahun 1990 Kecamatan Cukuk Balak di bagi dua kecamatan yaitu Kecamatan Cukuk Balak dan Negeri Kelumbayan.
  • Negeri Way Lima, meliputi Kecamatan Kedondong. Tahun 1970 Kecamatan Kedondong dibagi dua yaitu Kecamatan Kedondong dan Pardasuka, kemudian tahun 1990 Kecamatan Kedondong di bagi dua yaitu Kecamatan Kedondong dan Way Lima.
  • Negeri Gedong Tataan, meliputi Kecamatan Gedong Tataan. Pada tahun 1990 Kecamatan Gedong Tataan dibagi 2 yaitu Kecamatan Gedong Tataan dan Negeri Katon.
  • Negeri Gadingrejo, meliputi Kecamatan Gadingrejo.
  • Negeri Pringsewu, meliputi Kecamatan Pringsewu, tahun 1970 kecamatan ini di bagi dua yaitu Kecamatan Pringsewu dan Sukoharjo. Tahun 1990 Kecamatan Sukoharjo dibagi dua yaitu Kecamatan Sukoharjo dan Adi Luwih.
  • Negeri Pugung, meliputi Kecamatan Pagelaran.
  • Negeri Talang Padang, meliputi Kecamatan Talang Padang. Pada tahun 1970 Kecamatan ini dibagi dua yakni Kecamatan Talang Padang dan Pulau Panggung.
  • Negeri Kota Agung, meliputi Kecamatan Kota Agung. Tahun 1990 Kecamatan Kota Agung dibagi dua yakni Kecamatan Kota Agung dan Pematang Sawah.
  • Negeri Semangka, meliputi Kecamatan Wonosobo. Tahun 1990 Kecamatan Wonosobo di bagi dua yaitu Kecamatan Wonosobo dan Way Semangka.
  • Negeri Buku, meliputi Kecamatan Natar. Tahun 2000 Kecamatan ini dibagi dua yaitu Natar dan Tegineneng.
  • Negeri Balau termasuk Kecamatan Natar pada tahun 1968 Kecamatan Kedaton dipindahkan dari Kecamatan Natar yang meliputi Negeri Balau. Negeri Kalianda meliputi Kecamatan Kalianda.
  • Negeri Kalianda meliputi Kalianda, Katibung dan Sidomulyo. Kemudian tahun 1990 Kecamatan Kalianda di bagi dua yaitu Kecamatan Kalianda dan Rajabasa. Kecamatan Sidomulyo dibagi dua yakni Kecamatan Sidomulyo dan Candipuro, sedangkan Kecamatan Katibung di bagi dua yaitu Katibung dan Merbau Mataram. Selanjutnya pada tahun 2006 Kecamatan Sidomulyo dibagi dua Kecamatan Sidomulyo dan Way Panji dan Kecamatan Katibung di bagi dua yaitu Katibung dan Way Sulan.
  • Negeri Dataran Ratu meliputi Kecamatan Penengahan dan Palas. Tahun 1990 Kecamatan penengahan dibagi dua Kecamatan yakni penengahan dan Ketapang. Kecamatan Palas dibagi dua Kecamatan Palas dan Sragi. Kemudian tahun 2006 Kecamatan Penengahan di bagi dua yakni Penengahan dan Bakauheni.
  • Negeri Teluk Betung meliputi Kecamatan Teluk Betung dan Kecamatan Panjang. (sekarang masuk Kota Bandar Lampung)
  • Negeri Padang Cermin meliputi Kecamatan Padang Cermin. Tahun 1990 kecamatan ini dibagi dua yaitu Kecamatan Padang Cermin dan Punduh Pidada.
Pada tahun 1963 wilayah kewedanan berikut jabatan wedana dihapus selanjutnya diganti menjadi jabatan kepala negeri yang masa jabatannya lima tahun, pada tahun 1970 tidak dipilih lagi dan tugasnya diangkat oleh camat. Pada tahun 1972 semua negeri seluruh Lampung di hapus.

LAMPUNG SELATAN

Kabupaten Lampung Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kalianda. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.109,74 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 923.002 jiwa (LSDA 2007).
Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 1050 sampai dengan 1050450 Bujur Timur dan 50150 sampai dengan 60 Lintang Selatan. Mengingat letak yang demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia merupakan daerah tropis.
Kabupaten Lampung Selatan bagian selatan meruncing dan mempunyai sebuah teluk besar yaitu Teluk Lampung. Di Teluk Lampung terdapat sebuah pelabuhan yaitu Pelabuhan Panjang dimana kapal-kapal dalam dan luar negeri dapat merapat. Secara umum pelabuhan ini merupakan faktor yang sangat penting bagi kegiatan ekonomi penduduk Lampung, terutama penduduk Lampung Selatan. Pelabuhan ini sejak tahun 1982 termasuk dalam wilayah Kota Bandar Lampung.
Di bagian selatan wilayah Kabupaten Lampung Selatan yang juga ujung Pulau Sumatera terdapat sebuah pelabuhan penyeberangan Bakauheni, yang merupakan tempat transito penduduk dari Pulau Jawa ke Sumatera dan sebaliknya. Dengan demikian Pelabuhan Bakauheni merupakan pintu gerbang Pulau Sumatera bagian selatan. Jarak antara Pelabuhan Bakauheni (Lampung Selatan) dengan Pelabuhan Merak (Propinsi Banten) kurang lebih 30 kilometer, dengan waktu tempuh kapal penyeberangan sekitar 1,5 jam. Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan kurang lebih 2.109,74 km² (LSDA 2007), dengan kantor pusat pemerintahan di Kota Kalianda.
Saat ini Kabupaten Lampung Selatan dengan jumlah penduduk 923.002 jiwa (LSDA 2007), memiliki luas daratan + 2.109,74 km2 yang terbagi dalam 17 kecamatan dan terdiri dari 248 desa dan 3 kelurahan.

KECAMATAN LAMPUNG TENGAH

Kecamatan

POTENSI LAMPUNG TENGAH

Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Gunung Sugih. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.789,8 km2 dan berpenduduk sebanyak 1.177.967 jiwa (tahun 2008). Kabupaten ini dulunya merupakan kabupaten terluas kedua di Lampung sampai 1999, Kabupaten Lampung Tengah dulunya meliputi Kabupaten Lampung Tengah sendiri, Kabupaten Lampung Timur, dan Kota Metro
Lambang Kabupaten Lampung Tengah.jpg
Lambang Kabupaten Lampung Tengah
Motto: Beguwai Jejawo Wawai

Lamtengyb6.png
Peta lokasi Kabupaten Lampung Tengah
Koordinat:
Provinsi Lampung
Pemerintahan
 - Bupati H. A. Pairin
 - DAU Rp. 785.179.586.000,-(2011)[1]
Luas 4.789,8 km2
Populasi
 - Total 1.177.967 jiwa (2008)
 - Kepadatan 245,93 jiwa/km2
Demografi
Pembagian administratif
 - Kecamatan 28
 - Kelurahan 10

GALERI BANDAR LAMPUNG

PENDIDIKAN BANDAR LAMPUNG

Kota Bandar Lampung memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Berikut meruapakan jumlah satuan pendidikan menurut Data Pokok Pendidikan Dinas Pendidikan dan Pengajaran (DAPODIK DISDIKJAR) Kota Bandar Lampung.

Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA)

Kota Bandar Lampung memiliki 299 TK/RA. Dari keseluruhan TK/RA yang ada, 4 diantaranya berstatus negeri (4 TK) dan 205 lainnya berstatus swasta (204 TK dan 25 RA).

 Sekolah Dasar/Madrasah Iftida'iyah (SD/MI)

Kota Bandar Lampung memiliki 314 TK/RA. Dari keseluruhan TK/RA yang ada, 217 diantaranya berstatus negeri (205 TK dan 12 MI) dan 97 lainnya berstatus swasta (47 SD dan 50 MI).

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)

Kota Bandar Lampung memiliki 143 SMP/MTs. Dari keseluruhan TK/RA yang ada, 36 diantaranya berstatus negeri (34 SMP dan 2 MTs) dan 107 lainnya berstatus swasta (84 SMP dan 23 MTs).

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

Kota Bandar Lampung memiliki 69 SMA/MA. Dari keseluruhan TK/RA yang ada, 19 diantaranya berstatus negeri (17 SMA dan 2 MA) dan 50 lainnya berstatus swasta (39 SMA dan 11 MA). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kota Bandar Lampung memiliki 42 SMK. Dari keseluruhan TK/RA yang ada, 7 diantaranya berstatus negeri dan 35 lainnya berstatus swasta.

 Perguruan Tinggi (PT)

Kota Bandar Lampung memiliki 42 perguruan tinggi yang terdiri dari 2 perguruan tinggi negeri (Universitas Lampung dan Politeknik Negeri Lampung) dan 40 perguruan tinggi swasta (19 akademi, 16 sekolah tinggi, dan 5 universitas). Universitas swasta yang terdapat di Kota Bandar Lampung adalah: Universitas Bandar Lampung, Universitas Malahayati, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas Saburai, dan Universitas Tulang Bawang).

TRANSPORTASI BANDAR LAMPUNG

Di kota ini terdapat pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan ekspor-impor bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan untuk lalu lintas distribusi batu bara dari Sumatra Selatan ke Jawa. Sekitar 92 kilometer dari selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni, yang merupakan sebuah kota pelabuhan di provinsi Lampung, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatera. Terletak di ujung selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatera, pelabuhan Bakauheni menghubungkan Sumatera dengan Jawa via perhubungan laut.
Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa operator berlayar mengarungi Selat Sunda yang menghubungkan Bakauheni dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa. Feri-feri penyeberangan ini terutama melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus-bus penumpang antar kota antar provinsi, truk-truk barang maupun mobil pribadi.
Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Bakauheni - Merak atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 2 jam.

Sampai saat ini belum ada jalan tol di Provinsi Lampung, namun akan dibangun jalan tol Babatan-Tegineneng yang direncanakan melewati kota ini.
Bandara
Bandar Lampung dapat ditempuh melalui udara sekitar 30 menit dari Jakarta. Bandara Raden Inten terletak sekitar 14 kilometer dari utara kota.Bandar Udara Radin Inten II adalah bandara bertaraf internasional untuk kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Indonesia. Namanya diambil dari seorang tokoh pahlawan nasional RI, Radin Inten II. Bandara Radin Inten II terletak di desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara ini sebelumnya bernama Bandara Branti.

Stasiun kereta api

Angkutan umum di kota

  1. Angkutan Kota (ANGKOT)
    1. Tanjung Karang - Rajabasa berwarna biru muda.
    2. Tanjung Karang - Way Kandis (ada juga yang bertujuan ke kompleks KORPRI Sukarame) berwarna kuning muda/krem.
    3. Tanjung Karang - Permata Biru Sukarame berwarna abu-abu - hijau.
    4. Tanjung Karang - Kemiling berwarna merah.
    5. Tanjung Karang - Teluk Betung berwarna ungu.
    6. Rajabasa - Kemiling berwarna kuning tua.
    7. Rajabasa - Natar (angkot perbatasan) berwarna coklat
  2. Bus Damri
    1. Tanjung Karang - kompleks KORPRI Sukarame
    2. Tanjung Karang - Rajabasa
    3. Tanjung Karang - Teluk Betung
  3. Bus Bukit Barisan
    1. Rajabasa - Panjang
  4. Bus Rapid Transit
BRT ini direncanakan menggantikan angkurtan kota (angkot) yang kendaraannya rata-rata sudah tua dan berkapasitas sedikit. Rencana trayek :
    1. Kemiling - Sukaraja
    2. Kompleks KORPRI Sukarame - Sukaraja
    3. Rajabasa - Sukaraja
    4. Rajabasa - Panjang
    5. Rajabasa - Pasar Cimeng
    6. Kemiling - Ir. Sutami
    7. Lempasing